Pemanfaatan Gedung MH. Thamrin yang Menunjukan Semangat Perjuangan Rakyat Indonesia

Gedung MH. Thamrin merupakan sebuah tempat yang memiliki peranan sangat penting dan besar dalam menegakkan semangat perjuangan di dalam melawan setiap penjajah. Seperti sebagai tempat untuk rapat pergerakan nasional, kemudian kongres rakyat Indonesia, kegiatan bazar, beberapa jenis kursus dan bentuk kegiatan lainnya.


Tanpak depan Museum Gedung MH. Thamrin


Museum Gedung MH. Thamrin terletak di Jalan Kenari II, Nomor 15, Jakarta Pusat. Museum Gedung MH. Thamrin merupakan sebuah gedung yang dibangun sejak abad ke-19, MH. Thamrin ini membeli gedung tersebut dari seseorang yang berkebangsaan Belanda, yaitu Meneer De Has, yang kemudian pada tahun 1928, dihibahkannya untuk kepentingan kaum pergerakan kepada oganisasi yang benama PPPKI atau kepanjangan dari Pemufakatan Pehimpunan Politik Kebangsaan Indonesia, kemudian gedung ini diberi nama Gedung Pemufakatan Indonesia.

Selain sebagai tempat untuk rapat dan musyawarah untuk menuju kemerdekaan Republik Indonesia, gedung ini juga memiliki peranan yang penting dengan menjadi saksi lahirnya sebuah lagu kebangsaan Negara Indonesia. Pada tahun 1935—1939 gedung ini beberapa kali dijadikan sebagai tempat kongres. Gedung ini digunakan juga oleh para tokoh Pergerakan Nasional untuk menyelenggarakan Pendidikan Perjuangan Rakyat. Sekitar tahun 1960 sampai dengan 1964, gedung ini digunakan untuk tempat pendidikan Kepamongprajaan dan juga tempat perkulihan Universitas Jakarta pada malam harinya. Kemudian untuk siang harinya digunakan sebagai tempat belajar siswa dan siswi SMA sampai dengan tahun 1984.

Di masa Gubernur R. Suprapto, gedung MH. Thamrin ini dipugar seperti aslinya, kemudian difungsikan untuk berbagai macam kegiatan para kaum Betawi. Pada tahun 1994, Ny. Dee Zubaida Dimmyati Thamrin menyerahkan tanah dan bangunan gedung MH Thamrin kepada Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta untuk dirawat, dikelola dan dilestarikan sebagai Museum Perjuangan dengan nama Gedung Mohammad Hoesni Thamrin dengan Surat Keputasan Gubernur DKI Jakarta No. 1438 Tahun 1994.

Museum Gedung MH. Thamrin ini memiliki banyak koleksi foto dari mulai kiprah perjuangan MH. Thamrin, hingga beberapa foto suasana dari kota Jakata tempo dulu. Terdapat juga koleksi radio yang mana dulunya digunakan oleh MH.Thamrin, kemudian piring hias, blangkon, meja, kursi. Selain itu juga terdapat perpustakaan yang memiliki koleksi buku-buku naskah mengenai MH.Thamrin serta beberapa pidato MH. Thamrin di Volksraad.

Museum Gedung MH. Thamrin ini buka pada hari Selasa sampai dengan hari Minggu pukul 09.00 sampai dengan 15.00, sedangkan untuk hari Senin dan hari besar tutup. Untuk harga tiket masuk ke museum ini juga terbilang sangat terjangkau, dimana untuk dewasa hanya Rp2.000 perorang, sedangkan Rp1.000 untuk anak-anak. Harga tersebut tentu saja sangat terjangkau sehingga hanya dengan harga tiket masuk tersebut, Anda sudah bisa mendapatkan berbagai wawasan tentang Mohammad Thamrin yang sangat berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia. 

Komentar

Postingan Populer