Mengulik Sejarah dari Gedung Museum Fatahillah
Museum Fatahillah merupakan
salah satu museum yang memiliki bangunan ikonik di daerah Jakarta. Selain
ikonik dari segi arsitektur bangunannya, ternyata Museum Fatahillah sendiri menyimpan
banyak sejarah yang terdapat di bangunan tersebut. Pada hari Minggu, 6 Maret
2022, pukul 12.05 – 12.20, saya mewawancarai Bapak Bendi, salah satu pemandu
wisata dari Museum Fatahillah. Tujuan wawancara ini untuk mengetahui informasi
mengenai sejarah yang terdapat pada bangunan Museum Fatahillah.
Pak Bendi mulai menjelaskan
mengenai awal mula pembagunan dari gedung Museum Fatahillah. Sejarah gedung itu dimulai
pada tanggal 25 januari 1707 yang dibangun pada masa pemerintahan Joan van
Hoorn. Kemudian, diselesaikan pada tanggal 10 Juli 1710 pada masa pemerintahan Abraham
Van Riebeeck. Dulu gedung itu digunakan sebagai kantor balai kota dan
pengadilan VOC di Batavia pada tahun 1926 sebagai kantor residen Provinsi Jawa Barat
sebelum menjadi Jakarta.
Pada masa agresi militer Jepang
ke Indonesia tahun 1942, Jepang pernah menggunakan gedung itu sebagai markas
logistik tentara Nipon. Kemudian tahun 1952 – 1968 pernah digunakan kembali sebagai
Markas Komando Distrik Militer 0503 Jakarta Barat. Tahun 1968 gedung itu
diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta. Lalu tanggal 30 Maret 1974 gedung itu diresmikan
sebagai Museum Fatahillah oleh Ali Sadikin sebagai Gubernur DKI Jakarta yang menjabat
pada masa pemerintahan tersebut.
Selanjutnya Pak Bendi
menjelaskan mengenai bagian dalam Museum Fatahillah. Isi dari museum itu
terdapat koleksi-koleksi benda yang berasal dari abad 17-19. Koleksi yang
terdapat pada museum itu sebagian besar adalah benda-benda yang sudah berada di
gedung itu sejak dahulu. Kemudian, ada sebagian koleksi gedung itu yang berasal
dari pindahan Museum Wayang dan koleksi gedung itu juga ada yang berasal dari
hibah.
Pak Bendi menambahkan
bagaimana perawatan koleksi benda-benda yang ada di Museum Fatahillah. Koleksi-koleksi
benda yang ada di Museum Fatahillah dirawat dengan benar, agar tetap dalam
kondisi yang baik. Jika koleksi-koleksi benda tersebut ada yang rusak, maka pihak
dari pengurus museum tidak memiliki wewenang untuk memperbaiki koleksi benda
yang rusak tersebut. Hal itu ditangani oleh sebuah balai konservasi yang memiliki
tanggung jawab untuk memperbaiki koleksi benda-benda rusak yang terdapat di
semua museum yang ada di Jakarta.
Pada bagian dalam Museum Fatahillah
dibagi menjadi tiga lantai. Lantai dasar atau lantai pertama lebih banyak
koleksi prasejarah seperti prasasti salah satunya ialah Prasasti Ciaruteun
peninggalan Kerajaan Tarumanagara. Kemudian lantai dua, sebagian besar terdapat
koleksi-koleksi benda seperti perabotan rumah yaitu terdapat lemari yang
berukuran besar, meja makan, cermin, lukisan-lukisan, guci-guci, patung-patung,
juga ada koleksi uang zaman dulu. Selanjutnya adalah ruang bawah tanah yang
terdapat penjara bawah tanah. Perbedaan penjara bawah tanah wanita dengan
laki-laki yaitu, untuk penjara wanita, ukuran penjara panjangnya 9 meter dengan
lebar 7 meter, sedangkan tingginya 1,3 meter. Sedangkan penjara laki-laki ukuran
panjangnya 6 meter dengan lebar 3 meter dan tingginya 1,65 meter.
Pada masa gedung tersebut berfungsi
sebagai kantor pengadilan, penjara tersebut digunakan untuk menawan para
tahanan yang belum diberi pengadilan. Penjara laki-laki lebih banyak tawanannya
dari pada penjara wanita, oleh sebab itu terdapat lima ruangan pada penjara laki-laki.
Tawanan pada penjara laki-laki berisi 50 sampai 70 orang pada setiap satu
ruangan penjara. Kaki meraka masing-masing dipasung agar tidak melarikan diri. Pak
Bendi menambahkan bahwa 83% tawanan yang terdapat pada penjara laki-laki sudah
meninggal sebelum diputuskan pengadilan karena sudah terkena penyakit kolera,
disentri, dan malaria. Hal itu sebabkan karena kehidupan para tawanan seperti makan,
buang air besar dan kecil dilakukan di satu tempat, sehingga kondisi penjara tidak
sehat.
Nah, itulah sejarah dan
peristiwa yang ada pada gedung Museum Fatahillah. Ternyata Museum Fatahillah
memiliki peristiwa sejarah yang cukup kelam, khususnya pada bagian penjara
bawah tanah.
Komentar
Posting Komentar