Tugu Proklamasi, Saksi Bisu Pendeklarasian Kemerdekaan Indonesia

Tugu Proklamasi menjadi saksi bisu detik-detik bangsa Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1945. Tugu Proklamasi merupakan tugu yang dibangun oleh tokoh perempuan Indonesia. Tugu Proklamasi mengalami beberapa perubahan karena perbedaan memaknai sejarah.

Patung Soekarno dan Hatta - GalnasOnline.id


Tugu Proklamasi terletak di Taman Proklamator, Jalan Proklamasi, yang dulunya Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat. Tugu yang terletak di area taman proklamasi ini memiliki luas sekitar 4 hektar. Tugu Proklamasi dibangun untuk memperingati sejarah kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945. Tugu Proklamasi dibangun pada tahun 1946. Pembangunan Tugu Proklamasi dibangun berdasarkan inisiatif Ikatan Wanita Djakarta dan beberapa tokoh seperti Nyonya Johanna Masdani, Mien Wiranakusumah, Zus Ratulangi, Zubaedah, Nyonya Gerung, dan Maria Ulfa.

Arsitektur Tugu Proklamasi dirancang oleh Dra. Yos Masdani Tumbuan, yang pada saat itu masih menjadi mahasiswi dan juga anggotan Ikatan Wanita Djakarta. Setelah dibangun, akhirnya tugu yang dulu disebut sebagai Tugu Peringatan Satoe Tahoen Repoeblik Indonesia itu diresmikan oleh Perdana Menteri Sutan Sjahrir pada 17 Agustus 1946.

Tugu Proklamasi berwana putih itu sering disebut dengan tugu jarum karena bentuknya. Tugu setinggi 4,17 meter dengan naskah proklamasi, peta Indonesia, dan plakat dari wanita Jakarta. Rancangan arsitektur ini adalah ide dari Tokoh pejuang Nyonya Johanna Masdani.

Pada tahun 1972, karena ada kesalahpahaman mengenai makna sejarah, Presiden Soekarno meminta untuk mendirikan Tugu Proklamasi yang baru dengan tinggi 17 meter dan ada lambang petir di atasnya. Menurut Soekarno, Tugu Proklamasi yang sudah dibangun itu adalah rancangan dari Nyonya Johanna Masdani. Jadi, bangunan tersebut merupakan Tugu Linggarjati bukan Tugu Proklamasi. Meski mendapat tanggapan yang berbeda, Tugu Proklamasi atau Tugu Petir atas gagasan Soekarno, dibangun di lokasi yang sama dengan Tugu Linggarjati serta Patung Soekarno dan Hatta yang sedang membaca teks proklamasi 17 Agustus 1945. Pada tangal 17 Agustus 1972, Tugu Proklamasi atas gagasan Soekarno diresmikan oleh Menteri Penerangan Budiarjo.


Taman Proklamator - Detik.com


Para wisatawan yang ingin berkunjung ke Taman Proklamator ini tidak dipungut biaya. Lapangan di Taman Proklamator begitu luas, wisatawan dapat bebas melakukan swafoto dan piknik bersama keluarga atau teman. Fasilitas yang disediakan di Taman Proklamator ini yaitu terdapat musholla dan toilet umum yang dirawat dengan bersih dan nyaman. Taman Proklamator dibuka setiap hari, kecuali pada tanggal 16 dan 17 Agustus. Biasanya, pada tanggal tersebut dilakukan upacara penghormatan kepada jasa para pahlawan dan peringatan kemerdekaan Indonesia.


Komentar

Postingan Populer