Museum Tekstil Jakarta, Melestarikan Tekstil Tradisional Indonesia

Museum Tekstil Jakarta memiliki tujuan sebagai museum yang menjadi pusat pelestarian wastra Indonesia dan sebagai tujuan kunjungan wisata seni dan budaya yang bertaraf Internasional. Latar belakang didirikan Museum Tekstil Jakarta yakni untuk menanggapi keresahan karena tekstil tradisional mulai tergeser oleh tekstil-tekstil modern pada masa itu.


Koleksi di Museum Tekstil Jakarta

Museum Tekstil Jakarta memiliki fungsi sebagai Institusi nirlaba atau bisa juga disebut sebagai lembaga edukasi. Museum Tekstil Jakarta memiliki tujuan untuk melestarikan tekstil tradisional di Indonesia. Museum Tekstil Jakarta berlokasidi Jl. Aipda Ks Tubun No.2-4, Tanah Abang, Petamburan, Jakarta Barat.

Gedung yang digunakan sebagai museum konon awalnya merupakan gedung rumah pribadi milik seorang warga Negara Prancis yang di bangun pada abad ke-19. Kemudian, gedung tersebut dibeli oleh konsul Turki di Jakarta yang bernama Abdul Azis. Pada tahun 1942 gedung tersebut dijual kepada Dr. Karel Christian Cruq.

Pada saat gedung itu telah dijual, tahun 1945 digunakan sebagai markas dari “Perintis Front Pemuda” dan Angkatan Pertahanan Sipil dalam perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan yang baru diproklamasikan Indonesia. Kemudian pada tahun 1947 gedung ini dimiliki dan didiami oleh Lie Sion Pin. Kemudian disewakan kepada Departemen Sosial yang diubah menjadi sebuah lembaga untuk orang tua. Di tahun 1975, secara resmi diserahkan kepada Pemerintah DKI Jakarta Kota oleh Menteri Sosial.

Gubernur Ali Sadikin memutuskan bahwa kebutuhan untuk dilestarikan tradisi tekstil Indonesia lebih besar dari kebutuhan kota untuk ruang penyimpanan arsip, yang bangunan ini telah dialokasikan dan lahirlah Museum Tekstil. Kemudian, pada tanggal 28 Juni 1976 diresmikan penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto sebagai Museum Tekstil.

Banyak yang bisa ditemukan di museum ini, diantaranya yaitu terdapat galeri batik, perpustakaan, laboratorium, toko oleh-oleh, Ruang pengenalan Wastra, dan kebun perwarna alam. Ruang pengenalan Wastra ini menyajikan koleksi alat tenun dari berbagai daerah dan juga memberikan informasi mengenai bahan baku serta proses pembuatan kain tradisional Indonesia. Sedangkan, kebun perwarna alam untuk menambah pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan penghasil warna yang bisa digunakan sebagai pewarna kain tradisional.

Museum Tekstil Jakarta beroperasi pada hari Selasa sampai Minggu, pukul 09.00—15.00 WIB. Sedangkan pada hari Senin dan hari libur nasional, bangunan ini tutup. Harga tiket untuk memasuki museum ini, seharga Rp5.000 saja untuk orang dewasa.

Komentar

Postingan Populer