Jejak Sejarah Kemaritiman Indonesia di Museum Bahari

Museum Bahari adalah salah satu cagar budaya yang dulunya berfungsi sebagai tempat penyimpanan atau gudang rempah-rempah yang akan dijual kepada para pelayar dari berbagai benua. Kita dapat bereksprolasi mengenai peninggalan budaya bahari masyarakat Indonesia pada masa lampau di Museum Bahari.

 

sumber gambar: Kompas.com

Museum Bahari terletak di Jalan Pasar Ikan No. 1 Sunda Kelapa, Jakarta Utara. Museum Bahari dibangun oleh VOC pada tahun 1718-1774 yang digunakan sebagai gudang penyimpanan rempah-rempah yang akan dijual kepada para pelayar dari Benua Eropa, India, Cina, dan lainnya. Barang-barang yang disimpan gudang tersebut antara lain yaitu kopi, rempah-rempah, tekstil dan bahan tambang seperti timah serta tembaga. Pada tahun 1942—1945, ketika masa pemerintahan Jepang, gudang ini beralih fungsi sebagai sebagai gudang logistik tentara Jepang.

Pada tahun 1945--1976, gudang logistik menjadi milik PLN dan PTT (Post Telkom and Telegram) untuk gudang. Namun pada tahun 1972 bangunan ini sudah ditetapkan sebagai bangunan bersejarah oleh Gubernur DKI Jakarta. Gudang tersebut diberi berfungsi sebagai museum yang diberi nama Museum Bahari. Bangunan Museum Bahari diresmikan pada tanggal 7 Juli 1977 oleh Gubernur Ali Sadikin. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sangat prihatin terhadap upaya perlindungan dan pelestarian bangunan tua dan bersejarah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penting artinya sejarah nasional dan sejarah perkembangan kota Jakarta.

Di museum ini dipamerkan koleksi berbagai jenis perahu tradisional dan modern, baik dalam bentuk asli maupun model atau miniatur. Ada berbagai macam model alat penunjang pelayaran, seperti jangkar, teropong, alat-alat navigasi seperti kompas dan miniatur mercusuar. Teknologi pembuatan kapal tradisional juga ikut dipamerkan.

Museum ini juga menyimpan matra TNI AL, koleksi kartografi dan maket pulau Onrust. Informasi yang cukup lengkap mengenai tokoh-tokoh serta pahlawan dari kerajaan maritim nasional, antara lain Sriwijaya dan Samudera Pasai dapat kita peroleh di museum ini. Alat persenjataan maritim seperti meriam juga ikut melengkapi koleksi museum ini.

Di museum ini kita bisa melihat berbagai peninggalan budaya bahari dari masyarakat Indonesia sejak masa lampau. Selain itu, terdapat koleksi biota laut serta data keragaman hayati yang dimiliki perairan negeri kita. Museum ini dibuka pada pukul 09.00-15.00 WIB, setiap Selasa hingga Minggu. Museum tetap buka di hari libur sekolah.

Komentar

Postingan Populer