BELAJAR SEJARAH PERADABAN INDONESIA DI MUSEUM NASIONAL

Museum Nasional atau lebih dikenal dengan sebutan Museum Gajah merupakan cagar budaya untuk mempelajari peradaban dan kebudayaan Indonesia sejak dari masa lampau. Koleksi benda-benda yang ada di museum ini begitu menarik dan bersejarah, seperti koleksi arca, prasasti, pakaian, dan peralatan yang digunakan sehari pada masa lampau dapat ditemukan di sini. Unsur kesenian dan kebudayaan begitu kental di Museum Nasional.


Museum Nasional merupakan salah satu museum yang dibentuk pada abad ke-18. Pada mulanya, museum ini berdiri karena dibentuknya suatu himpunan yang bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen atau disingkat menjadi BG. Lembaga BG didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tanggal 24 April 1778.

Gedung pertama dari museum ini adalah rumah dari Jacob Cornelis Matthieu Radermacher yang terletak di Jalan Kalibesar di Jakarta Kota. Selain itu, Radermacher juga menyumbangkan sejumlah koleksi benda budaya dan buku-buku miliknya. Sumbangan dari Radermacher yang menjadi awal mula berdirinya museum dan perpustakaan.

Kemudian, pada tahun 1862 pemerintah Hindia Belanda memutuskan untuk kembali membangun gedung baru yang dibangun di lokasi Museum Nasional saat ini, yaitu di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Tepat pada tahun 1868 pembangunan gedung baru Museum Nasional selesai dilakukan, kemudian baru diresmikan. Pada 28 Mei 1979, Museum Nasional dikelola Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI).

Museum Nasional memiliki visi, yaitu sebagai Museum Kebudayaan Indonesia bertaraf internasional melalui insan dan ekosistem yang berkarakter dengan dilandasi semangat gotong royong. Selain itu, misi dari Museum Nasional adalah untuk menyediakan sarana edukasi dan rekreasi yang berkualitas. Berdasarkan visi dan misi tersebut, Museum Nasional berfungsi sebagai pusat edukasi untuk wisatawan tentang peradaban Indonesia pada masa lampau yang menyenangkan bagi para wisatawan.

Koleksi yang ada di Museum Nasional berjumlah sekitar 160.000 koleksi benda-benda yang memiliki nilai sejarah. Koleksi benda-benda yang ada di Museum Nasional dapat dibagi beberapa bagian, di antaranya yaitu Koleksi Prasejarah, seperti manik-manik, gerabah, bejana upacara, dan sebagainya. Berikutnya Koleksi Arkeologi, seperti arca Budha, arca dewi Hindu, arca binatang, prasasti, benda perhiasan, mata uang, alat musik, peralatan mata pencaharian hidup, dan lain-lain. Kemudian, ada Koleksi Geografi berupa peta tentang aneka budaya bangsa Indonesia, peta kuno tentang dunia sekitar abad ke 16-19 Masehi, peta Indonesia abad ke 16 Masehi, peta perkembangan kota Batavia abad ke 16-17 Masehi, serta peta daerah lainnya.




Lokasi pameran koleksi benda-benda tersebut terdapat di Gedung A. Gedung A merupakan gedung cagar budaya yang menyimpan koleksi etnografi, prasejarah, perunggu, dan koleksi era Hindu-Buddha. Sedangkan Gedung B merupakan ruang pameran tetap yang alur ceritanya didasarkan pada kerangka unsur-unsur kebudayaan. Museum Nasional dibuka setiap hari pukul 08.00 WIB dengan harga tiket lima ribu rupiah saja.

Komentar

Postingan Populer