Belajar Sejarah Kepolisian Indonesia di Museum Polri
Museum Polri merupakan museum yang memperlihatkan perjalanan Kepolisian Negara Republik Indonesia kepada masyarakat sebagai kekuatan perang dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Gedung Museum Polri |
Museum
Polri terletak di Jalan Trunojoyo No. 3, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan. Museum Polri tepatnya berada di Kompleks Mabes Polri Jakarta. Museum
Polri pada awalnya bukan bangunan museum, melainkan bangunan yang digunakan
oleh NCB Interpol dan Komisi Kepolisian Nasional Indonesia. Kemudian, pada 29
Juli 2009, bangunan ini baru dialih fungsikan sebagai Museum Polri. Museum
Polri menceritakan sejarah tentang kepolisian di negara Republik Indonesia.
Museum
Polri dibuka untuk umum pada tanggal 1 Juli 2009, oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono pada saat menjabat sebagai Presiden di Indonesia. Peristiwa pembukaan
Museum Polri bertepatan pada hari ulang tahun Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
Tujuan
Museum Polri dibentuk adalah untuk memberikan nilai edukasi terutama sejarah
Kepolisian Negara Republik Indonesia kepada generasi penerus, baik kepada
anggota Polri dan juga kepada masyarakat umum.
Saat
masuk ke Museum Polri, akan disambut dengan Tribrata dan Catur Prasetya.
Tribrata adalah nilai dasar yang merupakan pedoman moral bagi setiap anggota Polri
dan lembaga kepolisian lainnya. Sedangkan, Catur Prasetya adalah janji dari
kepolisian yang diambil dari amanat Patih Gajahmada.
Sebagian
besar koleksi-koleksi yang ada di Museum Polri adalah benda-benda yang
didapatkan dari hibah anggota Polri yang sudah pensiun.
Koleksi-koleksi
yang terdapat di Museum Polri adalah pada lantai satu terdapat ruang koleksi
dan peristiwa. Pada ruang ini terdapat banyak perangkat kerja yang dibutuhkan
polisi untuk membantu mengurus tugas kepolisian yang pernah ditangani, hingga
efektivitas koleksi benda-benda dalam menangani kasus. Ditemukan berbagai
banyak koleksi perangkat kerja kepolisian dari masa lalu hingga sekarang.
Koleksi yang terdapat di lantai satu antara lain yaitu transportasi untuk
berpatroli seperti mobil, motor, dan sepeda. Terdapat pula koleksi-koleksi
keren yang ada di museum ini, contohnya ada kamera tersamar yang diletakkan di
dalam koper. Sejak tahun 1997, Kepolisian sudah memiliki alat lie detector.
Pada
ruang lainnya, terdapat ruang diorama mengenai pemisahan TNI dengan Polri yang
terjadi pada tahun 1999, drama lahirnya Tribrata Polri, dan drama peperangan
polisi istimewa dengan para sekutu di Surabaya. Berikutnya ada koleksi senjata
yang terdapat dengan sejarah penggunaan senjata tersebut.
Terdapat
ruang Hall of Way yang didedikasikan kepada para mantan pimpinan Kepolisian
Negara Republik Indonesia yang telah berkontribusi besar kepada Kepolisian
Republik Indonesia.
Pada
Lantai dua terdapat sejarah dan penjelasan mengenai setiap koleksi-koleksi yang
ada di Museum Polri. Pada ruangan Kesatuan adalah ruangan yang menunjukkan
koleksi model kendaraan patroli laut dan udara. Ruangan simbol kepolisian
adalah ruang yang menjelaskan atribut yang biasa dipakai kepolisian. Ruangan
Penegakan Hukum adalah ruang yang menjelaskan tentang kasus-kasus dan
perkerjaan yang dilakukan kepolisian. Terdapat pula alat pendeteksi uang dan
bom di ruangan ini. Di museum Polri terdapat ruangan untuk anak. Ruangan ini
dibentuk untuk anak-anak bermain dan mengenal mengenai kepolisian.
Untuk
memasuki Museum Polri ini, pengunjung tidak perlu mengeluarkan biaya karena
gratis. Cukup membawa KTP atau Kartu Pelajar/Mahasiswa sebagai syarat masuk ke
dalam Museum Polri. Museum Polri buka setiap hari pada pukul 08.00—15.00 WIB.
Komentar
Posting Komentar