Tajuk Rencana: Masyarakat Semakin Abai dengan Prokes saat Pergi Berwisata
Dua
tahun telah berlalu, namun kita masih berhadapan dengan kasus pandemi Covid-19.
Mulai dari tenaga kesehatan, tenaga keamanan negara, pemerintah, serta
masyarakat saling bekerjasama melawan virus Covid-19. Segala macam upaya dan
pencegahan telah diusahakan untuk menangani kasus ini. Kasus Covid-19 telah
mengorbankan lebih dari seratus ribu jiwa penduduk di Indonesia. Selain itu,
masih banyak masyarakat yang berjuang untuk hidup kala kasus Covid-19 masih
melanda.
Semenjak
Covid-19 pertama kali ditemukan di Indonesia, masyarakat heboh dan gelisah.
Masyarakat mengikuti anjuran pemerintah untuk karantina. Akses perjalanan dari
wilayah satu ke wilayah lainnya dibatasi. Namun, setelah dua bulan dan
seterusnya, satu per satu masyarakat mulai jenuh. Akhirnya, sejumlah wilayah
yang dibatasi mulai kembali dilongggarkan. Lambat laun masyarakat semakin
terbiasa hidup berdampingan dengan kasus Covid-19 ini. Sebagian masyarakat
menganggap pandemi Covid-19 sudah hilang, sehingga mengabaikan protokol kesehatan
begitu saja.
Sejumlah
tempat wisata sudah mulai dibuka kembali. Sebagian masyarakat pun menyerbu destinasi
wisata yang meraka tuju. Beberapa tempat wisata yang telah dibuka memang sudah
mendapat izin dari Kemenparekraf. Perihal ini disebabkan untuk menaikkan perekonomian
masyarakat yang telah jatuh akibat pandemi melanda. Pemerintah selalu aktif memperingatkan
kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
Masyarakat
tidak sepenuhnya mendengarkan. Sebagian dari mereka telah memadati sejumlah
tempat-tempat wisata yang telah dibuka. Tidak sedikit dari mereka yang
benar-benar tidak menerapkan prokes. Bisa diamati, seringkali kita masih mendapati
wisatawan yang tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak. Selain itu
sebagian masyarakat yang berkunjung ke tempat wisata belum semua telah mencapai
herd immunity atau kekebalan komunal. Masih banyak masyarakat yang belum
mendapat vaksinasi. Lalu lintas juga terlihat kembali padat di Kota Jakarta. Mobilitas
masyarakat Kota Jakarta benar-benar aktif, sehingga terjadi lonjakan.
Terjadinya
lonjakan yang begitu tinggi membuat orang-orang positif terkena Virus Covid-19.
Meledaknya kasusnya ini, membebankan para tenaga kesehatan. Seperti yang kita
ketahui, bahwa mereka adalah garda terdepan untuk menangani kasus ini sejak awal
pandemi. Kita perlu belajar dari pengalaman. Kondisi new normal ini
bukan berarti pandemi telah berlalu. Kita perlu mengendalikan diri pada kondisi
seperti ini.
Saling
mengingatkan dan menjaga satu sama lain. Petugas harus lebih tegas mengingatkan
dan bertindak apabila masih ada yang melanggar prokes. Kemudian, pihak
pengelola objek wisata perlu bertanggung jawab untuk menjaga para wisatawan. Apapun
yang terjadi, apabila ada sesuatu yang mengancam perlu ditegaskan kembali. Semua
masyarakat wajib bertanggung jawab menjaga protokol kesehatan selama masa transisi
dari pandemi menuju endemi masih berlangsung.
Komentar
Posting Komentar