SOSOK BUDAYAWAN BETAWI, BANG YAHYA ANDI SAPUTRA

Bang Yahya adalah budayawan Betawi yang mendedikasikan hidupnya untuk melestarikan budaya Betawi. Sejak kecil, Bang Yahya sudah mengenal dengan budaya Betawi. Hingga kini, saat usianya 60 tahun, beliau masih aktif memperkenalkan dan melestarikan budaya Betawi untuk masyarakat.




Yahya Andi Saputra atau lebih akrab dipanggil Bang Yahya, lahir dari keluarga Betawi di daerah Gandaria, Jakarta Selatan. Bang Yahya adalah praktisi serta peneliti kebudayaan Betawi. Bang Yahya merupakan sosok budayawan Betawi yang mendedikasikan hidupnya untuk melestarikan budaya Betawi sejak dari kecil.

 

Saat kecil Bang Yahya sudah terbiasa dengan budaya Betawi, di antaranya pernah menjadi palang pintu, tukang menggiring pengantin, hingga ikut pementasan lenong. Sehingga, saat remaja jiwa seninya semakin terasah dan terpanggil untuk menjaga kelestarian budaya Betawi. Hingga kini, Bang Yahya yang berusia 60 tahun masih tetap aktif mengikuti berbagai organisasi. Bang Yahya aktif menjadi Wakil Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi, tokoh Forum Pengkajian Betawi, serta Pelestarian Batik Betawi.

Yayasan Batik Betawi yang didirikannya telah mencapai 51 sangar, dari Marunda hingga Kebayoran Lama.

 

Selain aktif mengikuti berbagai organisasi, Bang Yahya juga aktif menulis. Sudah banyak buku-buku yang telah Bang Yahya terbitkan, di antaranya buku berjudul Siklus Betawi: Upacara dan Adat Istiadat, Sejarah Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Folklore Permainan Anak-Anak, dan buku-buku seputar budaya Betawi lainnya serta kumpulan puisi-puisi dan pantun melayu ciptaannya.

 

Pelestarian seni dan budaya Betawi masih tetap terkenal berkat usaha yang dilakukan seniman-seniman Betawi untuk menghidupkan budaya dan seni Betawi sejak dari nenek moyang terdahulu hingga masa kini. Begitu menurut Bang Yahya dengan bangga.

 

Ada beberapa budaya Betawi yang masih dapat kita jumpai sehari-hari, yaitu bertegur sapa, kemudian banyaknya kuliner khas Betawi dapat kita temui dengan mudah di pinggir-pinggir jalan. Adapun, musik-musik khas Betawi yang sekarang dicampur-campurkan dengan musik moderen yang membuat budaya Betawi dikenal masyarakat. Lalu pernikahan yang menggunakan adat Betawi, yang menjadi salah satu budaya Betawi yang masih terjaga. Menurutnya hal itu menjadi tanda bahwa Budaya Betawi masih ada dan dijalankan sampai sekarang.

Walaupun begitu, saat pandemi Covid-19 melanda, upaya-upaya yang dilakukan untuk tetap menjaga kelestarian budaya Betawi masih tetap melekat di masyarakat. Masyarakat tetap mengikuti anjuran pemerintah untuk mematuhi protokol kesehatan.

 

Sedangkan budaya Betawi yang sudah jarang dijumpai di masa kini adalah upacara sedekah bumi. Karena hal itu berkaitan dengan ekosistem yang ada di bumi. Upacara bumi perlu unsur-unsur yang mendukung, seperti adanya kesenian, kuliner, busana, dan istiadat. Itulah yang menjadi tantangan bagi seniman Betawi dan cukup sulit dilaksanakan untuk mengenalkannya kepada anak muda zaman sekarang ini.

 

Harapan Bang Yahya sebagai tokoh budayawan Betawi adalah masyarakat mampu menjalin kerjasama dengan pemerintah, agar identitas budaya Betawi masih tetap terjaga. Peran pemerintah di sini ialah membantu untuk mensosialisasikan program kebudayaan Betawi kepada masyarakat.

Bang Yahya menambahkan, harapannya kepada masyarakat Jakarta, khususnya kepada pemuda Jakarta untuk mengenal dan mempelajari budaya Betawi. Masyarakat Jakarta seharusnya menghormati kota Jakarta sebagaimana Masyarakat Jakarta menghormati nenek moyang bangsa ini.



 

Komentar

Postingan Populer