Daya Tarik Arsitektur Gedung Arsip Nasional yang Bergaya Eropa

Bangunan Cagar Budaya Gedung Arsip Nasional merupakan satu-satunya rumah besar peninggalan Belanda pada abad ke-18 di Jakarta. Meski dinamakan Gedung Arsip Nasional, gedung ini tidak tidak menyimpan arsip-arsip nasional Indonesia. Selain itu, gedung ini memiliki arsitektur bergaya Eropa yang sering dijadikan tempat acara pernikahan.


Arsitektur gaya Eropa pada Gedung Arsip Nasional 

Gedung Arsip Nasional merupakan salah satu tempat cagar budaya di Jakarta. Gedung Arsip Nasional berlokasi di Jl. Gajah Mada No.111, Krukut, Kec. Taman Sari, Jakarta Barat. Gedung ini adalah salah satu bangunan bersejarah yang ada di Jakarta dengan arsitektur bergaya Eropa.

Gedung ini merupakan bekas kediaman gubernur Jenderal VOC Reinier de Klerk dan dibangun pada abad ke-18. Meskipun beberapa kali ada rencana untuk dibongkar dan dibangun pertokoan, tetapi akhirnya digunakan departemen Pertambangan atas pemerintah kolonial Hindia Belanda pada tahun 1925 dan dijadikan Lands archief atau arsip negeri.

Di bawah kendali Dewan Gereja, Gedung ini menjadi asrama bagi anak-anak yatim piatu. Namun, hal ini tidak bertahan lama setelah wilayah Moenvliet mulai dikelilingi oleh permukiman orang-orang kaya. Dewan Gereja kemudian memutuskan untuk menjualnya kepada Pemerintah Hindia Belanda. Dalam genggaman pemerintah kolonial Belanda kala itu, gedung ini digunakan sebagai Kantor Landraad dan Pengadilan, yang kemudian diubah menjadi Kantor Dinas Pertambangan. Pada saat itu, JH Abendanon, Direktur Oderwijs, Eerdienst en Nijverheld beralih fungsi menjadi Lands-archief atau kantor arsip negara.

Meskipun disebut Gedung Arsip, gedung ini tidak menyimpan arsip-arsip nasional Indonesia karena sudah dipindahkan ke gedung yang baru. Terdapat beberapa barang-barang peninggalan zaman Belanda seperti brankas, kompas tua, kapal, helm selam, dan masih banyak lagi. Di bagian Gedung Arsip juga terdapat sebuah taman yang sangat luas dan tersimpan sepasang meriam dan sebuah lonceng. Dulu, lonceng dan meriam ini digunakan untuk membangunkan tentara Belanda yang apel dan latihan perang di halaman tersebut.

Gedung Arsip Nasional sendiri memiliki dua tingkat yang lebih sering dimanfaatkan sebagai ruang pamer. Pada tingkat pertama bangunan, berisi delapan ruangan yang difungsikan sebagai tempat memajang koleksi mebel, berupa lemari, rak buku, kursi, meja, hingga peti uang dari abad 18. Sedangkan pada lantai kedua, terdiri dari tujuh ruangan yang digunakan sebagai ruang pamer dan kantor administrasi. Sebagai bekas kediaman, bangunan ini dilengkapi dengan taman yang dibuat memanjang ke belakang.

Bangunan tua buatan Belanda ini penuh dengan nilai sejarah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang. Tidak hanya sebagai tempat bersejarah yang bisa memberikan edukasi bagi pengunjung, tetapi gedung ini juga sering disewakan sebagai tempat acara pernikahan. Jika hanya ingin sekedar berkunjung, gedung ini buka pada pukul 08.00—16.00 WIB, tanpa dipungut biaya.

Komentar

Postingan Populer